Sejarah Singkat Mengenai Sir Arthur Conan Doyle

Sir Arthur Conan Doyle
image via wiki

Sir Arthur Conan Doyle (1859-1930)
adalah seorang penulis, dokter, dan petualang asal Inggris yang terkenal karena menciptakan karakter detektif terkenal, Sherlock Holmes. Ia dilahirkan di Edinburgh, Skotlandia, dan memiliki karier yang beragam selama hidupnya.

Conan Doyle belajar kedokteran di University of Edinburgh dan kemudian bekerja sebagai dokter di Prancis selama Perang Boer. Namun, ketertarikannya pada menulis terus tumbuh seiring waktu. Pada tahun 1887, ia menerbitkan novel pertama yang menampilkan karakter Sherlock Holmes, yaitu "A Study in Scarlet". Keberhasilan novel tersebut membuatnya terus menulis cerita-cerita detektif Holmes yang sangat populer.

Karya Sir Arthur Conan Doyle

Sherlock Holmes menjadi ikon budaya dan salah satu karakter fiksi paling terkenal di dunia. Conan Doyle menggambarkan Holmes sebagai seorang detektif jenius dengan kemampuan deduksi yang luar biasa. Karakter Dr. John Watson juga diperkenalkan sebagai teman dan narator Holmes yang setia.

Selain seri Sherlock Holmes, Conan Doyle juga menulis berbagai cerita pendek dan novel lainnya. Ia juga menciptakan karakter detektif lain seperti Professor Challenger. Namun, Holmes tetap menjadi karya yang paling terkenal dan dikenal luas.

Meskipun Conan Doyle dikenal karena karya detektifnya, ia juga terlibat dalam berbagai aktivitas lain. Ia adalah seorang penulis nonfiksi, penulis teater, dan penulis esai. Selain itu, ia tertarik pada spiritualisme dan pernah terlibat dalam berbagai percobaan dan penelitian yang berkaitan dengan hal tersebut.

Pada tahun 1912, Conan Doyle dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Raja George V atas kontribusinya dalam bidang sastra. Ia meninggal pada tahun 1930 di Crowborough, Inggris.

Karya-karya Conan Doyle, terutama kisah-kisah Sherlock Holmes, terus dihargai dan dibaca oleh banyak orang hingga saat ini. Warisannya sebagai penulis detektif terkenal masih hidup dan mempengaruhi banyak penulis dan pembaca di seluruh dunia.

Sejarah Setelah Kematian Sir Arthur Conan Doyle

Setelah kematian Sir Arthur Conan Doyle pada tahun 1930, warisan dan pengaruhnya terhadap dunia sastra terus berlanjut. Karya-karyanya terus dicetak ulang, diadaptasi ke dalam film, televisi, panggung, dan berbagai bentuk media lainnya. Karakter Sherlock Holmes telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak penulis dan pembuat film, serta menarik minat penggemar di seluruh dunia.

Selain itu, Sherlock Holmes juga telah menjadi subyek analisis dan penelitian akademis. Banyak kritikus sastra dan pengamat budaya telah mempelajari karakter Holmes dan karya-karya Conan Doyle dalam konteks sejarah, sosial, dan psikologis. Beberapa aspek yang sering dipelajari termasuk metode deduktif Holmes, hubungan antara Holmes dan Watson, dan representasi masyarakat dan kriminalitas pada masa itu.

Pada awalnya, Conan Doyle merasa terikat dengan karakter Sherlock Holmes dan ingin fokus pada karya-karya yang lebih serius. Oleh karena itu, pada tahun 1893, ia membunuh Holmes dalam cerita "The Final Problem". Namun, tekanan publik dan permintaan yang kuat mendorongnya untuk menghidupkan kembali Holmes dalam cerita "The Adventure of the Empty House" pada tahun 1903.

Selain menulis, Conan Doyle juga terlibat dalam kegiatan sosial dan politik. Ia menjadi pendukung kampanye hak pilih perempuan, mendukung pemisahan Irlandia dari Inggris, dan berperan dalam mengorganisir bantuan bagi korban Perang Boer. Pada Perang Dunia Pertama, ia melayani sebagai dokter militer di Prancis.

Namun, salah satu aspek kontroversial dalam kehidupan Conan Doyle adalah minatnya pada spiritualisme dan kepercayaan pada fenomena supranatural. Setelah kematian putra dan istri keduanya, ia semakin terobsesi dengan spiritualisme dan menjadi seorang penulis, pembicara, dan peserta dalam berbagai percobaan paranormal. Minatnya dalam spiritualisme menyebabkan ketegangan dengan beberapa teman dekatnya, termasuk Harry Houdini, yang merupakan pesulap dan penyihir yang skeptis terhadap klaim paranormal.

Secara keseluruhan, Sir Arthur Conan Doyle adalah seorang penulis yang brilian dan inovatif. Karyanya yang terkenal, terutama seri Sherlock Holmes, tetap menjadi batu penjuru dalam genre detektif dan terus menghibur dan menginspirasi generasi setelah generasi. Pencapaiannya sebagai penulis, dokter, dan petualang mengukir namanya dalam sejarah sastra dan menjadikannya salah satu tokoh paling ikonik dalam budaya populer.

Related Post :

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Related Post
Informasi